TENTANG H

Aku bertemu dengannya pertama Kali hanya beberapa detik. Tak sempat duduk, dan tak sempat berbicara banyak. Hanya berkenalan. Dan akhirnya aku harus pergi. Tak ada yang aneh saat itu. Setelah berpisah, sudah dengan kehidupan masing-masing.

Akupun tak ingat, setelah pertemuan singkat itu, apa yang membuat kita sering bertegur sapa kembali. Melalui chat tampaknya.

Hari yang paling bahagia pastinya saat selalu ada temen yang menghibur saat kesulitan. dia yang menghibur dengan obrolan ringannya.

Hingga suatu waktu aku cemburu kepadanya. Entah dasarnya apa. Ia bercerita tentang temannya. Tampaknya ada sesuatu yang spesial. Aku tak paham dengan kondisi ini. Dan aku mengabaikan perasaan tersebut.

Sampailah kepada hari ini.

Aku tak pernah merasakan cinta sebelumnya seperti ini. Saat aku memutuskan untuk menikahinya. Namun keadaanya Sekarang mengambang. Dalam sujud terkadang aku tak paham.
Saat aku jauh dengannya, akupun khawatir seolah DIA pun meninggalkanku.
Entah ini apa. 
Yang pasti aku tak pernah merasakan cinta seperti ini.
Aku memilih diam.
Doa satu2nya Jalan pikirku. Entahlah.
Siapa ini H?

Jangan panggil saya seorang aktivis!

sekitar seminggu yang lalu,saya mengikuti sebuah pelatihan. pelatihan tersebut berhasil menambah wawasan dan menambah pradigma baru bagi saya.
dan paradigma baru itu adalah bahwa "saya bukan seorang aktivis!"

pikiran itu muncul ketika kami diberikan materi tentang gerakan mahasiswa. materi yang terus menerus diulas dalam setiap lembaga kemahasiswaan. namun ada yang berbeda hari itu. ketika saya ditanyakan tentang alasan kamu menjadi seorang aktivis apa?
dan mahasiswa itu apa?

saya pun berpikir bahwa sejujurnya tidak pernah ada niatan atau tujuan dalam hidup saya untuk menjadi seorang aktivis mahasiswa. tidak ada yang saya banggakan ketika saya menyabet gelar mahasiswa yang notabenenya adalah kaum elit. karena tidak semua orang dapat mencicipi bangku kuliah. tidak ada yang saya banggakan dari segala kegiatan mahasiswa.

bagi saya mahasiswa saat ini hanya ingin menunjukan eksistensi dirinya saja.tidak ada tujuan yang lebih. jika kita terus di bekali seperti ini, saya yakin mahasiswa akan mati. dan siapa yang mau peduli jika bangsa kita nanti akan di grogoti?

karena bagi saya, entah mahsiswa, siswa atau siapapun tidak ada yang spesial dalam dirinya. saya lebih kagum dengan orang-orang yang bekerja dan belajar bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. tidak perlu dengan kata-kata. cukup dengan mengambil sebuah sampah di jalan dan menempatkan pada tempatnya, bagi saya, dia adalah seorang aktivis. dan saya lebih senang bekerjasama dengannya.

karena seorang aktivis bagi saya adalah orang yang bisa memberikan kenyamanan dan  manfaat dalam lingkungannya. dia ada,dia peduli, dan dia berbakti.

mohon maaf jika kata-kata ini pun belum menjadi cerminan dalam diri saya. saya hanya mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam diri saya.

Pertemuan

 "dan biarlah rona kebahagiaan itu berpaling syahdu menjadi butir-butir keikhlasan menuju langitNya"

pertemuan itu memberikan sebuah warna baru dalam hidup saya. mengartikan keindahan ciptaanNya,merupakan anugerah yang terindah dalam hidup ini. senantiasa bersyukur dan bertaqarub kepadaNya,merupakan arti keindahan seutuhnya. memang menapaki jalan penuh makna ini tidak mungkin hanya melewati butiran halus jalanan terjal. namun alangkah indahnya ketika kita bisa menapaki alur kehidupan ini melalui roda-roda yang berpacu pada keikhlasan. suatu saat nanti kita pasti dipertemukan, entah harus saat ini, ataupun nanti ketika janji Allah datang. yang pasti, saat ini saya mengagumi keindahan ciptaanMu ya rabb. pertemuan penuh makna ini mengalir ikatan yang tak terlihat. sesuatu yang dekat namun tak bisa saya genggam erat. saat ini saya hanya dapat berpendapat dan bersiap memberikan manfaat. jika suatu saat nanti saya tak mampu membuatmu lebih dekat.


_dalam dekapan kebimbangan_

 (pertemuan TLMT)

"seketika angin mengalun merdu..
menghiasi tangis dalam lantunan syahdu.
..
kutahu bahwa Allahlah tempat mengadu..

_dalam kedamaian jiwa_"

Miris-Kondisi mahasiswa saat ini..

Pagi ini saya diundang salah satu badan eksekutif mahasiswa. saya diundang dalam rangka rapat kerja badan eksekutif tersebut. ketika pertama kali datang, luar biasa sekali semangat mahasiswa. ketika komitmen bangun pagi, mereka jalankan demi program "non-profit"  yang akan mereka jalankan satu tahun kedepan. saya bisa merasakan aura rapat kerja tersebut. cukup bangga dengan kawan-kawan mahasiswa, dengan rasa kekeluargaan yang tinggi mereka meneriakan yel-yel mereka. setidaknya, saya paham bahwa yang peduli terhadap bangsa ini sangatlah banyak. tidak hanya para pemerintah yang "duduk" dalam jabatan mereka masing-masing. para kaum muda,khususnya para mahasiswa pun berbondong-bondong ikut beruforia dalam "pesta" membangun dunia. saya sangat yakin, orang-orang yang hadir pada rapat kerja kali ini adalah orang-orang yang cerdas. orang-orang yang mampu memikirkan suatu hal yang positif yang bisa meningkatkan taraf bangsa ini. kemeja dan jas yang mereka gunakan pun adalah sebagai salah satu bentuk, atau bukti dari mereka bahwa merkea tidak pernah main-main dalam "rapat" kerja ini. mereka hendak memaksimalkan setahun kepengurusan mereka agar apa yang mereka kerjakan benar-benar bermanfaat bagi lingkungan mereka. sebuah pemikiran yang tidak sederhana, jika mereka benar-benar mengorbankan waktu mereka demi lingkungan yang lebih baik. saya sangat mengapresiasi semangat kawan-kawan mahasiswa.

waktu terus berlalu dalam menjalankan rapat kerja ini. dari berbagia kalangan "aktivis-aktivis" mahasiswa bergabung disana demi menciptakan Keprofesionalan mereka. satu demi satu orang mulai "unjuk gigi" demi suatu kehormatan. entah itu demi kehormatan pribadi atau demi kehormatan organisasi yang ia pegang. hanya masing-masing individu yang paham akan hal itu semua.
satu persatu saran demi saran pun masuk. secara teori tidak ada yang janggal dalam hal tersebut ketika ada orang yang beraksi maka ada pula yang bereaksi. kita berbicara bukan dalam hukum newton. ketika ada aksi maka minus reaksi. hal ini tidak akan menjadi masalah apabila aksi dan reaksi ini akan menimbulkan sebuah wacana baru yang dapat membantu mendorong kreativitas-kreativitas mahasiswa saat ini.
akan tetapi akan sangat memalukan apabila kawan-kawan mahasiswa yang notabenenya sebagai "agent of change" menyuarakan hak-hak mereka dengan sangat tidak bijak.
yang pada awalnya acara tersebut,mengharapkan sesuatu hal yang membangun, justru perbedaan-perbedaan yang ada malah dijadikan sebgai arena "perang" bagi masing-masing pihak. saya pun belum paham. entah ini demi kehormatan ataukah demi kebenaran?
semua orang menganggap dirinya benar.
seharusnya, dalam rapat kerja tersebut dijadikan ajang kita untuk mengintropeksi diri kita. kita bukanlah orang-orang yang tidak memiliki pikiran jernih dalam menghadapi masalah-masalah. kita adalah mahasiswa yang tau akan esensi atau manfaat yang ada.
saya pun belum paham dengan mahasiswa saat ini. termasuk diri saya sendiri apakah saya sudah sesuai dengan apa yang saya katakan.
ketika kita mengajari adik-adik kita, kita dengan lantang memberikan  materi tentang kritis yang berbobot, dengan lantang kita ajarkan adik-adik kita untuk selalu berpikir positif, dengan semangat kita menekankan sebuah kekompakan. sadarkah ? hal yang kita ucapakan seharusnya cerminan dari diri kita masing-masing. buang jauh rasa egois yang selalu kita elu-elukan kepada adik-adik kita.

kawan-kawan mahasiswa, kita tahu kita disini bersama-sama memiliki cita-cita yang tinggi demi kebangkitan bangsa yang "katanya" dinilai buruk oleh kita sendiri. buang jauh rasa merasa disalahkan atau rasa menyalahkan. kita disini mahasiswa, kawan. kita mahasiswa yang benci dengan adanya keegoisan.
kita disini sama-sama baru belajar. kita disini sama-sama mencari sesuatu hal yang baru. tidak ada yang benar maupun tidak ada yang salah. maka tidak heran ketika kita dengan sigap mengatakan bahwa "pemerintahan" kita sering mengeluh, masalah apapun. karena kita juga sebagai mahasiswa hanya bisa "mengeluhkan" bahwa kita benar dan yang lain salah.

ayo kawan, kita sama-sama bangun bangsa ini. makna "bersatu" bukan hanya dalam diri kita. tapi semua aspek yang bermanfaat kita satukan. memang benar, pemikiran tiap mahasiswa bakal berbeda. tapi saya yakin, pandangan kalian mengenai bangsa kita yang lebih baik adalah SAMA. jadi tidak usah saling menjatuhkan dan merasa dijatuhkan. semangat kawan-kawan mahasiswa !
kita buktikan bahwa kita adalah generasi yang hebat dan memiliki tujuan yang SAMA.

mohon maaf, jika ada kata-kata yang menyinggung dan kurang berkenan. dalam kata-kata saya ini. saya paham saya pun masih belum bisa sepenuhnya menjadi orang yang sesuai dengan apa yang  saya utarakan. setidaknya ketika saya menulis ini dan saya melakukan tindakan yang melenceng, kawan-kawan semua bisa mengingatkan diri saya untuk "kembali" pada jalan yang sesuai.

mari kita bersama-sama membangun bangsa!
salam persahabatan bagi kita semua,kawan-kawan mahasiswa..

salam.

L2F009120

Sesuatu Yang Hilang

"jejak kecil yang kau tinggalkan melemparkanku pada keajaiban penuh makna dan dengan segala rasa sayang yang kupunya kubiarkan angan kita mengembara"

"semoga Allah menjaga mata dan hati saya agar selalu bisa menangkap hikmah, betapapun kesedihan membenamkan."

Suara Hati

"Mengapa kita dipertemukan dan akhirnya dipisahkan?
andai saja bertemu denganmu bukan saat ini. tetapi nanti..
saat aku tidak berbeda denganmu jika engkau menghendaki persamaan.
saat aku telah mapan jika engkau menghendaki kemapanan.
saat aku telah mengerti jika engkau menghendaki pengertian.

mengapa kita dipertemukan dan akhirnya dipisahkan?
andai saja bertemu denganmu bukan saat ini. tetapi nanti..
saat aku paham maumu jika engkau menghendaki kemauan.
saat aku dewasa jika engkau menghendaki kedewasaan.
saat aku terkenal jika engkau menghendaki kebanggaan.
saat aku menjadi rupawan jika engkau menghendaki ketampanan.
mungkin engkau meragukanku sehingga engkau pergi. atau mungkin aku yang tidak mengerti.
kupikir aku bisa menyederhanakan rasa sayang yang begitu kaya. ternyata aku tak mampu..rasa sayang akan selalu menjadi tempat tertinggi karena kekayaannya.

andai saja bertemu denganmu bukan saat ini. tetapi nanti..
saat aku bisa menjadi apa yang kau bayangkan jika engkau menghendaki kesempurnaan.
andai saja bertemu denganmu bukan saat ini. tetapi nanti..
mungkin aku tidak pernah merasakan arti sebuah kebahagiaan.

kawan,ternyata rasa sayang tak sesederhana yang kau bayangkan ketika engkau mengatakan 'aku menyayangimu karena Allah' "